LAPORAN RESPIRASI ANAEOROB

Image

LAPORAN

UJIAN PRAKTIK BIOLOGI

RESPIRASI ANAEROB

 

NAMA KELOMPOK :

  1. Arsha Chris Almi           (05)
  2. Mita Sari Yulandani (12)

XII IPA 2

SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015


TUJUAN

Untuk membuktikan bahwa fermentasi menghasilkan etanol (C2H5OH), CO2, dan energi ATP.

WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Selasa 3 Maret 2015, di laboraturium biologi SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN.

ALAT DAN BAHAN

  1. Tabung reaksi 2 buah.
  2. Gelas arlenmeyer 2 buah.
  3. selang.
  4. penyumbat.
  5. Termometer batang.
  6. plastisin.
  7. Pipet tetes.
  8. Larutan Ca(OH)2.
  9. Larutan gula 30%.
  10. Yeast atau ragi.

 

CARA KERJA

  1. Menyiapkan alat dan bahan.
  2. Memasukkan larutan gula dan yeast ke dalam tabung reaksi A.
  3. Memasukkan larutan Ca(OH)2 ke dalam tabung reaksi B dan menambahkan fenolftalein 8 tetes sampai berwarna merah muda keungu-unguan.
  4. Memasukkan termometer batang dan selang ke dalam tabung reaksi B kemudian menutupnya dengan penyumbat dan plastisin.
  5. Menyambungkan selang ke tabung reaksi A kemudian menutupnya dengan plastisin.
  6. Mengamati tabung A dan B.

 

DASAR TEORI

   Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi anaerob adalah Fermentasi yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan fermentasi asam/cuka. Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah Saccharonnyces Cerevisae (Ragi). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.

Mekanisme fermentasi alkohol, Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Asam laktat adalah zat kimia yang merugikan karena bersifat racun.Pada fermentasi alkohol dihasilkan 2 ATP, 2NADH, 2 CO2dan 2 Alkohol/etanol.

Fermentasi alkohol biasanya digunakan pada industri roti. Adanya CO2 pada fermentasi alkohol  berguna untuk mengembangkan adonan roti. Apabila roti di oven maka CO2 akan terdorong keatas maka berkembanglah roti dan timbul pori di roti.

 

HASIL PENGAMATAN

Botol Perubahan Keadaan
Awal Akhir
A Suhu 280C 310C
Bau Tidak berbau Sedikit berbau tape
Warna Putih Putih keruh
Busa Tidak ada Sedikit
B Warna Merah muda keunguan Putih kemerah mudaan
Endapan Tidak terdapat endapan Tidak terdapat endapan

 

ANALISA DATA DAN DISKUSI

  1. Dari hasil percobaan, data apakah yang dapat menunjukkan dihasilkannya CO2?

Data yang menunjukkan bahwa dalam percobaan yang kami lakukan terdapat CO2 yaitu dari endapan kapur pada tabung B yaitu CaCO3 , sebelum adanya endapan CaCO3 pada tabung B terlebih dulu CO2 dihasilkan dari reaksi yang terjadi pada tabung A yaitu :

 

C6H12O6 + Ragi à 2C2H5OH + 2CO2 + 2 NADH2 + Energi

lalu gas CO2 yang dihasilkan pada reaksi tersebut akan mengalir ke tabung B sehingga terjadi reaksi berikut :

CO2 + Ca(OH)2 +PP à CaCO3 + H2O

CaCO3 (endapan kapur) tersebut yang menunjukkan adanya gas CO2

  1. Bagaimanakah anda mengidentifikasikan dibebaskannya Energi?

C6H12O6 + Ragi à 2C2H5OH + 2CO2 +   2 NADH2 + ENERGI

Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan NADH menjadi NAD+. Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi. Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP.

Pada beberapa mikroba, peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat dan karbondioksida selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP. Energi tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan suhu dari 28oC menjadi 31oC, perubahan suhu tersebut yaitu 3oC.

  1. Pada akhir percobaan, bagaimankah keadaan tabung A ? (Bau, Rasa, Warna, dll)

Warna larutan coklat dan cenderung keruh banyak terdapat gelembung yang membuktikan bahwa pada reaksi tersebut menghasilkan gas yaitu CO2. Bau seperti Menyengat Alkohol Asam, rasanya masam tapai. Suhu meningkat dari 28oC menjadi 31oC.

Botol Perubahan Keadaan
Awal Akhir
A Suhu 280C 310C
Bau Tidak berbau Sedikit berbau tape
Warna Putih Putih keruh
Busa Tidak ada Sedikit
B Warna Merah muda keunguan Putih kemerah mudaan
Endapan Tidak terdapat endapan Tidak terdapat endapan

 

  1. Apa pengaruh gas pada tabung A terhadap proses yang berjalan?

Ca(OH)₂+PP + CO₂         CaCO₃ + H₂O

Larutan kapur (Ca(OH)2) pada tabung B berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk seperti Saccharomyces sehingga reaksi mulai terhenti ketika hasil reaksi pada tabung A mengalir menuju tabung B . CO2 yang mengalir ke tabung B akan berekasi dengan Ca(OH)₂ yang ditambahkan PP dan mengahasilkan CaCO₃ dan Air juga terdapat endapan kapur. Kemudian warna larutan tabung B akan memmudar yang semula merah muda menjadi putih jernih dan terdapat endapan kapur.

  1. Dari reaksi di atas buatlah analisa perbandingan respirasi Aerob dengan Anaerob!

Respirasi Aerob 

Secara sederhana, respirasi yang satu ini diartikan sebagai sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan demikian dalam prosesnya keberadaan oksigen sangat dibutuhkan. Hasil dari reaksi ini adalah energi dengan jumlah yang besar.

Energi tersebut disimpan dalam bentuk energi kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP ini akan digunakan oleh sel di dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang beberapa hal seperti pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan lainnya. Secara sederhana, rumus yang menggambarkan respirasi aerob adalah C6H12 + 6O2 = 6CO2 + 6H2O.

Respirasi aerob ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yang secara berturut-turut mencakup:

  1. Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul C6 atau glukosa menjadi senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.
  2. Siklus krebs, yakni reaksi CoA atau molekul asetil yang akan menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
  3. Transpor electron, yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang pada akhirnya menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.

 

Respirasi Anaerob 

Yakni pernapasan yang tidak memerlukan oksigen atau O2. Respirasi yang satu ini terjadi pada bagian sitoplasma dan tujuannya untuk mengurai senyawa organik. Tidak seperti respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah energi yang jauh lebih kecil yakni 2 ATP. Proses respirasi anaerob ini bisa dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul. Jika pada reaksi aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi anaerob glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga CO2. Pada respirasi anaerob ini pula , hodrogen bergabung bersama sejumlah komponen yakni asam piruvat, asetaldehida yang kemudian membentuk asam laktat juga etanol. Sementara itu pada respirasi aerob, hydrogen yang dibebaskan justru akan bergabung bersama dengan O2 dan pada akhirnya membentuk H2O.

Jika didata secara detil, maka perbedaan respirasi aerob dan anaerob bisa dilihat pada list berikut:

  1. Respirasi Aerob: Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di dalam matriks mitokondria, respirasi ini bertujuan untuk memecah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
  2. Respirasi Anaerob: tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya, berlangsung di dalam sitoplasma, tujuannya untuk mengurai senyawa organik, hasil akhirnya berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP.
    1. Mengapa makhluk multisel tidak dapat melakukan respirasi Anaerob?

Karena makhluk hidup multisel saat melakukan respirasi membutuhkan oksigen, sedangkan respirasi anaerob sendiri adalalh respirasi yang tidak membutuhkan oksigen.

KESIMPULAN

Respirasi anaerob merupakan reaksi perubahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Proses penguraian pada respirasi anaerob disebut fermentasi.

Ternyata proses fermentasi adalah glukosa mengalami glikolisis, menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat difermentasi menjadi asetildehid, yang kemudian berubah menjadi etanol. Fermentasi menghasilkan Alkohol, CO2, Etanol, Energi (kalor).

download

Leave a comment